Kamis, 26 Maret 2009

PEMIMPIN ATAU KEPEMIMPINAN?

Kepemimpinan Partisipatif, Karismatik dan Transformasional

A. Kepemimpinan dan Teori Organisasi
  1. Awal Studi Kepemimpinan
  • Sebagai motor penggerak berjalannya kegiatan manajemen dan organisasi, faktor pertama perlu diperhatikan yaitu Kepemimpinan yang dalam banyak hal mempunyai berbagai akses kepada pemberdayaan SDM, Sumber-sumber Manajemen, efisiensi dan efektifitas organisasi. Kebanyakan dari teori dan studi tntang kepemimpinan mengambil prospektif yang sempit dan hanya memeriksa sebuah aspek proses tersebut. Termasuk dalam tema penelitian adala mengenai ciri, prilaku, kekuasaan dan pengaruh dan pendekatan-pendekatan situasional dari pemimpin.
  • Beberapa tema penelitian seperti kepemimpinan partisipatif, kepemimpinan karismatik dan kepemimpinan transformasional, melintasi pendekatan-pendekatan tersebut dari terdiri dari lebih satu variabel. Sebuah teori umum tentang kepemimpinan yang menerangkan semua aspek dari proses tersebut seara mencukupi masih harus dikembangkan. Namun sebuah kerangka kerja konsepsual yang terintegrasi telah disampaikan untuk memperlihatkan hubungan yang mungkin ada diantara jenis-jenis variabel utama menenai kepemimpinan.
  • Orang telah memberikan batasan kepemimpinan dengan berbagai cara selama bebeapa tahun yaitu yang menyangkut sebuah proses yang mempengaruhi sosial, yang disengaja digunakan oleh seseorang terhadap orang lain dalam kaitannya dengan struktur organisasi yang menyangkut hubungan-hubungan dalam sebuah kelompok atau organisasi, namun pemberian batasan itu berbeda dalam banyak aspek termasuk Siapa yang menggunakan pengaruh, tujuan yang diinginkan dari pengaruh, cara bagaimana pengaruh itu digunakan, dan hasil dari usaha mempenaruhi itu. Oleh karena itu tidak ada batasan yang benar sepanjang mengisi ilmu pengetahuan yang dipelejari.
  • Beberapa teoritikus telah mendukung agar dapat mendukung antara isitlah memimpin (Leading) dan mengelola (Manajing) sebagai proses yang terpisah. Kelihatannya perbedaannya cukup sederhana dan tidak perlu dipersoalkan. Tetapi Kepemimpinan dari segi: menginterprestasikan peristiwa-peristiwa, menetapkan jalannya organisasi, membangun komitmen bagi sasaran-sasaran bersama, membantu anggota mengorganisasi dirinya dengan cara yang efisien dan mempertahankan kerjsama antra pribadi pada waktu mereka bekerja mencapai tujuan.
  • Sebagian besar peneliti mengevaluasi efektifitas kepemimpinan dalam hubungannya konsekuensi tindakan pimimpin terhadap pengikutnya dan stakeholder dari organisasi lain namun pilihan dari variabel outcome cukup berbeda dari seorang peneliti ke peneliti lainnya yaitu bagaimana mereka mencerminkan efek langsung dan tak langsung dari pimpinan. Kemudian apakah mempunyai ukuran-ukuran yang subjektif atau objektif. Kriteria yang berkolerasi secara negatif khususnya sangat menganggu karena adanya tukar-menukar (trade off) yang kompleks diantara beberapa outcome. Karena kompleksifitas ini serta preferensi dari berbagai stakeholder untuk kriteria yang representatif harus digunakan didalam penelitian menenai efektifitas mengenai efektifitas kepemimpinan.
  • Sebagian besar teori dan studi tentang kepemimpinan mengambil perspektif yang sempit dan hanya melihat aspek dari proses tersebut, dimana tema penelitian umumnya mengenai ciri, prilaku, kekuasaan dan pengaruh dan pendekatan situasional dari pemimpin.
2. Batasan Kepemimpinan.
  • Pendekatan pemahaman batasan kepemimpinan di mulai dari hal-hal yang umum, kemudian diikuti denan uraian-uraian yang lebih terperinci. Menurut Stephen Robbins memberikan batasan kepemimpinan yang luas yaitu " Kepemimpinan" adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan. Pengaruh ini dapat yang formal maupun yang informal. Yang formal adalah dari tingkat wewenang yang dirancang secara formal, sedang yang informal yaitu kepemimpinan yang tidak didukung oleh kemampuan untuk mempengaruhi apa yang timbul diluar struktur formal organisasi yang sama atau lebih penting dari pada pengaruh yang formal.
  • Pakar lain yaitu Ralph M Stogdill, memberi batasan bahwa kepemimpinan adalah merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari anggota kelompok yang implikasinya antara lain (a) kepemimpinan melibatkan orang lain, karyawan atau pengikutnya (b) melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata antara pemimpin dan anggota kelompok. Adapun dasar sumber kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan menghargai (reward power), kekuasaan memaksa (coersive power), kekuasaan sah (legitimate poiwer), kekuasaan rujukan (referent power) dan kekuasaan keahlian (expert power). (c). kemampuan mengunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk mepengaruhi tingkah laku pengikut dengan berbagai cara dan (d) penggabungan ketiga aspek (a),(b) dan (c) dan mengakui bahwa kepemimpinan adalah mengenai NILAI. Menurut Warren Bennis, dimana seseorang bisa menjadi manajer yang efektif, tetapi kurang dalam ketrampilan manajerial untuk menyalurkan energi yang mereka timbulkan dalam diri orang lain. Kebanyakan organisasinya "terlalu banyak dikelola" (overmanaged) dan terlalu sedikit dipimpin (Underlead).
B. Masa Depan Teori Kepemimpinan

  • Penelitian mengenai tingkah laku pemimpin berkembang ke banyak arah. Dalam bagian ini akan diamati kepemimpinan transformasional atau Karismatik dan pembaruan ulang pedekatan tingkah laku akhir-akhir ini, dan kemudian diamati dua tantangan terhadap ide tradisional mengenai kepemimpinan. Namun ada tantangan yang melihat secara skeptis pada kepribadian pemimpin sementara yang lain mengajukan pertanyaan tentang cara bawahan memandang pemimpin mereka.
  1. Kepemimpinan Trasfornasional atau Karismatik adalah:
  • Menantang proses yaitu emncari kesempatan, percobaan dan menambil risiko;
  • Memberi inspirasi visi bersama yaitu mengambarkan masa depan, membantu orang lain;
  • Memungkinkan orang lain bertindak yaitu mempererat kerjasama, memperkuat orang lain;
  • Membuat model pemecahan yaitu memberi contoh, merencanakan keberhasilan kecil;
  • Memberi semanat yaitu mengakui kontribusi individu, merayakan prestasi kerja;
2. Pemimpin Transactional adalah:
  • Pemimpin yang menentukan apa yang perlu dikerjakan bawahan untuk mencapai tujuan, mengklarifikasikan keperluan tersebut dan membantu bawahan menjadi percaya diri bahwa mereka dapat menapai tujuan.
3. Pemimpin Transformational adalah:
  • Pemimpin yang lewat visi dan energi pribadi, memberi inspirasi kepada para pengikutnya dan mempunyai dampak besar pada organisasi mereka (karismatik)
  • Dalam buku Stephen Robbins menambahkan ada dua pendekatan baru yaitu: (1) Teori Atribusi kepemimpinan dan (2) Kepemimpinan Visioner.
  1. Atribusi Kepemimpinan (perhubungan) menghadapi orang-orang yang memahami hubungan sebab akibat, artinya apabila ada peristiwa terjadi mereka ingin menghubungkannya dengan sesuatu. Dalam konteks kepemimpinan, teori ini mengatakan bahwa kepemimpinan aalah sekedar suatu atribusi yang dibuat orang menenai individu-individu orang lain. Dengan menggunakan atribusi para peneliti menemukan bahwa orang menggolongkan para pemimpin yang bercirikan menonjol seperti kecerdasan, kepribadian ramah tamah, ketrampilan verbal yang kuat, keagresifan, pemahaman dan kerajinan. Teori ini pemimpin yang efektif umumnya dianggap konsisten dan tidak goyah dalam keputusan mereka.
  2. Kepemimpinan Visioner adalah merupakan kemampuan untuk menciptakan dan mengartikulasikan suatu visi yang realistik, dapat dpercaya, atraktif tentang masa depan bagi suatu organissi atau unit orga nisasional yang terus bertumbuh saat ini. Visi ini jika diseleksi akan diimplementasikan secara tepat, begitu bertenaga sehingga bisa mengakibatkan terjadinya loncatan awal kemasa depan dengan membangkitkan ketrampilan, bakat dan sumber daya untuk bisa diwujudkan. Selanjutnya mengenai visi dikatakan: "sebuah visi memiliki gambaran yang jelas dan mendorong yang menawarkan suatu cara yang inovatif untuk memperbaiki yang mengakui dan berdasar tradisi serta terkait dengan tindakan-tindakan yang dapat diambil orang untuk merealisasikan perubahan. Visi menyalurkan emosi dan energi orang. Apabila diartikulasikan secara tepat, sebuah visi menciptakan kegairahan sebagaimana yang dimiliki orang pada peristiwa olah raga dan kegiatan pengisi waktu luang lainnya yang membawa energi dan komitmen ke tempat kerja"
  • Bagaimanakah budaya nasional mempengaruhi pilihan gaya kepemimpinan? Adakah dasar biologi untuk kepemimpinan?, dan Apakah ada dimensi moral terhadap kepemimpinan? (Bersambung)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar